top of page

Drama Korea dan Persatuan Indonesia

  • Writer: Novia Valentina
    Novia Valentina
  • Sep 12, 2019
  • 3 min read

Kemarin ga sengaja ngeliat salah satu pop up artikel yang lagi trending dari suara.com yang judulnya “ Ustaz Abdul Somad Kafirkan Penonton Drama Korea, PSI: Sangat Menyakitkan “. Wow. Sungguh judul yang sangat menarik yakan? Apakah ini clickbait semata? Wkwkwk. 


Sebagai penonton drama korea (yang meskipun nonton drakornya belakangan cuma kadang kadang aja. Kalo kehabisan tontonan dan lagi butuh hiburan aja) ketrigger lah buat baca yakaaan. Ternyata katanya lagi viral nih pernyataan Ustadz Abdul Somad yang mengkafirkan penonton drama korea. Nah pernyataan ini “katanya” asalnya dari salah satu sesi tanya jawab di kajian beliau yang kemudian di upload di salah satu channel Youtube. Artikel dari suara.com nya bisa dibaca disini yaa. Teman teman bisa nonton videonya jugaa ya~


Sejujurnya setelah nonton videonya kemudian aku bingung. Yuk kita bahas satu satu yaaa.


1. Soal Substansi yang Disampaikan UAS


Di video itu UAS bilang “Orang korea itu kafir” ya sampai sini literally bener sih. Emang mereka bukan muslim sih. Kemudian beliau bilang “jangan suka sama orang kafir. Siapa yang suka sama orang kafir adalah bagian dari orang kafir itu.” Beliau merujuk hadits


مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka”

(HR Abu Dawud, Hasan)


ya bener juga yakan. emang ada haditsnya begitu. Cuma beliau menyebutnya dengan “suka” bukan “menyerupai”. Dan sebagai penonton drakor aku nda merasa dikafirkan sik dengan kalimat ini. Toh kan cuma nonton dan merasa terhibur. Bukan suka berlebihan. Yang salah itu ya apa-apa berkiblat ke korea. Jadi korban k-wave yang berlebihan emang buat aku salah sik. 


Aku mah masih pake skin care korea, nonton drama korea, jenjalan ke korea, suka konsep pembangunan kota-kota di korea, mengagumi strategi wisata korea. Tapi yaudah itu aja. Masih tetep gasuka pressure industri hiburan di korea, gasuka pandangan mereka soal skin tone, gasuka jam belajar yang diterapkan di sekolah-sekolah di korea, gasuka kebiasaan oplas mereka, gasuka angka bunuh diri mereka. Segala “suka” dan “gasuka” aku terhadap korea tetep karna alesan logis dan tidak mengagung-agungkan mereka sik. Sama kaya ke negara lain dan orang-orangnya.

Terus beliau ngerekomen juga untuk cari hiburan dan role model yang islami kaya qori qoriah. Dan ya bener juga yakan? Tentu lebih baik kalo begitu. Dibalik semua kesukaan aku terhadap korea tentu prestasi-prestasi itu jauh lebih baik kalo dilakukan negara dan orang-orang muslim.


Kemudian ku bingung salahnya omongan UAS dimana. UAS mengkafirkan orang yang nonton drakor tuh di bagian manaa? Kok rasanya beliau cuma bilang “jangan suka hal-hal yang bukan berbau islam berlebihaan”. Hmm.


2. Timing Viralnya “Pengkafiran” oleh UAS


Hal kedua yang aku bingung adalah si video ini udah di upload dari setahun lalu. Nah kenapa baru viral sekarang sik? Yang aku nda ngerti (meskipun udah coba nyari tau dengan google sana sini) adalah gimana sih ni video bisa viral? Siapa sih yang awalnya memunculkan ini ke permukaan? Kupikir kalo niat pure mengkritik kenapa ga dari dulu sik? Apa niatnya cuma mencari-cari kesalahan aja? Wkwkwk. Plis kasih info kalo pada tau gimana kronologisnya topik ini bisa viral yaa.~


Terakhir cuma pengen bilang, plis media nda usah clickbait. Wkwk. Apalagi yang bisa memecah belah umat yakaan. Soalnya islam di Indonesia belakangan ini aneh sik. Agama mayoritas katanya, tapi dimusuhi mayoritas penduduk jugak. Bahkan orang islam sendiri lebih toleran ke agama lain dibanding ke saudara sesama muslim sekarang. Korean style dapapa, tapi bercadar kek dipandang aneh gitu. Berbahasa inggris dibilang keren kek anak jaksel, tapi berbahasa arab sehari-hari (padahal levelnya baru syukron, akhi, jazakillah khairan) dibilang lebay. Wkwk. Yuk sama-sama jaga persatuan aja. Nda usah menyulut api di tumpukan sekam. Apalagi disulut cuma untuk kepentingan pihak tertentu aja yakaan.~

Comentarios


SUBSCRIBE VIA EMAIL

bottom of page